Featured Post

Bilangan Live Draw 4 Digit

Bilangan  adalah suatu konsep  matematika  yang digunakan dalam  pencacahan  dan  pengukuran . Simbol ataupun lambang yang digunakan untuk mewakili suatu bilangan disebut sebagai  angka  atau lambang bilangan. Dalam matematika, konsep bilangan selama bertahun-tahun lamanya telah diperluas untuk mel…

ANALISIS BUKU KTIRIK ATAS AKAL BUDI PRAKTIS IMMANUEL KANT


Judul
Buku      : KRITIK ATAS AKAL BUDI PRAKTIS


Penulis             : IMMANUEL KANT


Penerjemah      : NURHADI, M.A


Penerbit           :PUSTAKA PELAJAR


Tahun
terbit     : 2005


Dalam
buku Immanuel Kant “Kritik Atas Akal Budi Praktis”. Critique ini Kant membahas
diantaranya mengenai akal budi dimana akal budi ini menuntun pembentukan
pengetahuan secara sistematis dengan mengatur pencarian kita atas
kondisi-kondisi absolut dari semua kondisi kontingen, yang akan mendukung
seluruh bangunan pengetahuan. Kant juga mengatakan bahwa segala sesuatu di alam
semesta ini termasuk manusia berperilaku menurut hukum-hukum tertentu. Tetapi
hanya makhluk rasionallah yang dapat berperilaku sesuai dengan konsepsi
hukum-hukum. Selain akal budi, Kant pun membahas mengenai moral. Dimana moral
adalah kata hati, suara hati, perasaan, suatu prinsip yang a priori absolut.
Moral ini merupakan suatu realitas yang amat mengherankan karena tak dapat
dielakkan menentukan benar atau salah. Moral ini berkaitan pula dengan kata
hati dimana dalam kata hati, kata hati itu memerintah. Perintah itu merupakan
perintah untuk berbuat sesuai dengan keinginan universal yaitu suatu hukum
kewajaran.


Dalil
akal murni ini berasal dari prinsip moralitas yang bukan merupakan suatu dalil
melainkan perlu dipahami bahwa akal budi ini secara langsung menentukan
kehendak. Kehendak ini muncul berdasarkan fakta bahwa akal budi ini sangat
ditentukan, sebaai kehendak murni mengharuskan adanya syarat niscaya bagi
kepatuhan terhadap prinsip-prinsipnya. Maka dari itu dikarenakan sejalan dengan
prinsip moralitas maka kemudian terdapat kesaaman untuk adanya suatu syarat
hukum tertentu. Sehingga dalil ini bukan merupakan dogma teoritis melainkan  pengandaian dari aturan praktis yang
diperlukan, jadi kendati tidak memperluas pengetahuan spekulatif, mereka
memberikan realitas obyektif kepada ide tentang akal budi praktis secara umum
(dengan sarana relasi mereka dengan arena praktis) dan mereka membenarkannya
dengan berpengangan kepada konsep itu walaupun kemungkinannya tidak akan dengan
berani diakui.


Antara
akal budi dan moral ini kemudian memunculkan suatu hukum tertentu bagi akal
budi dan hukum kewajaran bagi moral dimana keduanya memiliki suatu kesamaan
yakni adanya suatu keharusan berperilaku sesuai dengan hukum yang bersifat
secara universal dalam kehidupan manusia. Sehingga dengan demikian tindakan
manusia bukan lagi didasarkan atas menghasilkan tindakan yang baik tau
menguntungkan bagi si pelaku akan tetapi tindakan dilakukan karena merupakan
kepatuhan kepada perintah kalbu hukum moral yang baku yang dalam melakukan
tindakan tersebut merupakan kemauan yang baik, kemauan bertindak mengikuti
hukum tadi tanpa memperhitungkan untung atau rugi bagi diri kita atau bagi
orang lain. sehingga moralitas ini kemudian bukanlah doktrin tentang bagaimana
kita mencapai kebahagiaan, tetapi bagaimana kita dapat membuat diri kita layak
berbahagia.


Yang
kemudian terdapat hubungan antara akal teoritis (logis) dengan moral, yakni
akal teoritis (logis) tidak dapat dijadikan dasar agama, maka kitab suci harus
dipahami sesuai dengan nilainya bagi moral, tetapi kitab suci tidak dapat
dijadikan penilaian moral. Gereja dan dogma ada gunanya hanya bila dimajukan
pertumbuhan moral masyarakat. karena tesis utama Kant yaitu tuhan itu tidak
dapat dibutikan adanya dengan akal teoritis. Maka disinilah kemudian Kant
menjawab melalui karya kritik akal budi praktis bahwa moral mampu membantu
menjawab persoalan tersebut. Karena menurut Kant ide-ide tentang adanya Tuhan,
Kebebasan, dan keabadian hanya mungkin bagi akal budi spekulatif, tidak aktual.
Namun Kant mengatakan bahwa ide-ide tersebut diperlukan bagi moralitas.


Dengan
demikian menurut Kant akal dan moral (dalam hal ini hati) sama-sama diperlukan
dan perlu adanya suatu kesinambungan antara keduanya atau dengan kata lain akal
dan hati sama-sama menang, tidak ada yang diunggulkan antara akal ataupun
moral. Karena menurut kant kehidupan memerlukan kebenaran. Dan kebeneran tidak
dapat seluruhnya diperoleh dengan indera dan akal. Indera dan akal terbatas
kemampuannya. Ada kebenaran yang diperlukan, dan hanya mungkin diperoleh dengan
hati atau iman. Sampai sekarang masih banyak orang yang beranggapan bahwa semua
kebenaran dapat diperoleh dengan indera dan akal, dengan metode sains dan
filsafat. Dalam hal inilah pentingnya kant menjelaskan bahwa sains terbatas.
Bila sains memasuki daerah noumena, sains akan sesat dalam antinomy. Filsafat
pun terbatas, bila filsafat memasuki daerah noumena, ia akan sesat dalam
paralogisme. Dan daerah noumena ini hanya mungkin dimasuki oleh akal praktis.







Buku Immanuel Kant yang berjudul
“Kritik Atas Akal Budi Praktis” yang dterbitkan oleh Pustaka Pelajar ini
merupakan buku terjemahaan dari buku asli karya Immanuel Kant yakni Critique Of
Practical Reason dimana dalam buku berbahasa Indonesia ini diterjemahkan oleh
Nurhadi, M.A.. buku ini membahas mengenai seputaran metafisika moral, kritik
dan akal budi praktis ini bagi pemula pembelajar filsafat akan mengalami
kesulitan dalam memahami makna ataupun esensi dari pemikiran Kant jika tidak di
baca dengan seksama, karena dalam terjemahannya ini menggunakan kata-kata
intelektual yang tidak semuanya mampu dijabarkan dengan mudah sehingga bagi
para pemula mengalami kesulitan tersendiri untuk memahami pemikiran Kant.
Padahal salah satu sumber buku seorang filsuf yang mengikuti pemikiran kant
mengatakan bahwa seseorang belum dapat dikatakan dewasa jika belum memahami
filsafat Immanuel kant. Dikarenakan kant dalam setiap karyanya mengupas
mengenai permasalahan moral yang menjadi sorotannya maupun beberapa topik
metafisika pun tak luput dari pembahasan kant ini. sehingga kelebihan dari buku
ini adalah pembahasan yang disajikan oleh penulis sangatlah beragam, dimulai
dari bagaimana prinsip-prinsip akal budi praktis itu sendiri hingga ke
metodologinya pun dibahas oleh penulis secara lengkap sehingga buku ini cocok
untuk dipelajari guna memahami bagaimana filsafat moral dan kaitannya antara
akal budi dengan hati secara praktisnya yang kemudian dapat digunakan dalam
memahami realita yang terjadi ditengah masyarakat.  

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter