Kedudukan Filsafat dalam Kehidupan Manusia
Untuk memberikan gambaran bagaimana kedudukan filsafat dalam kehidupan manusia maka terlebih dahulu diungkapkan kembali pengertian filsafat. Filsafat berarti cinta akan kebijaksanaan. Jadi seorang filosof adalah orang yang mencintai kebijaksanaan dan hikmat yang mendorong manusia itu sendiri untuk menjadi orang yang bijaksana. Dalam arti lain, filsafat didifinisikan sebagai suatu pemikiran yang radikal dalam arti mulai dari akarnya masalah samapai mencapai kebenaran melalui tahapan pemikiran. Oleh karena itu seorang yang berfilsafat adalah orang yang berfikir secara sadar dan bertanggung jawab dengan pertanggungjawaban pertama adalah terhadap dirinya sendiri.
Filsafat dalam coraknya yang religius bukanlah berarti disamakan dengan agama atau pengganti keduudkan agama, walaupun filsafat dapat menjawab segala pertanyaan atau sial-soal yang diajukan. Kedudukan agama sebagai pengetahuan adalah lebih tinggi daripada filsafat karena didalam agama masih ada pengetahuan yang tak tercapai oleh budi biasa adan hanya dapat diketahui karena diwahyukan.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa keduudkan filsafat dalam kehidupan manusia adalah:
1) Memberikan pengertian dan kesadaran kepada manusia akan arti pengetahuan tentang kenyataan yang diberikan oleh filsafat.
2) Berdasarkan dasar-dasar hasil kenyataan itu, maka filsafat memberikan pedoman hidup kepada manusia. Pedoman itu mengenai segala sesuatu yang terdapat disekitar maunusia sendiri seperti kedudukan dalam hubungannya dengan yang lainnya. Kita juga mengetahui bahwa alat-alat kewajiban manusia meliputi akal, rasa dan kehendak. Dengan akal, filsafat memberikan pedoman hidup untuk berfikir guna memperoleh pengetahuan. Dengan rasa dan kehendak maka filsafat memberikan pedoman tentang kesusilaan mengenai baik dan buruk.
Uraian mengenai filsafat sebagaimana yang telah dibahas sebelumnya kiranya akan banyak memberikan gambaran dan kemudian dalam memahami lapangan pendidikan dan filsafat pendidikan kemudian. Dan munculnya filsafat pendidikan sebagai suatuilmu baru setelah tahun 1900-an tiada lain adalah sebagai akibat adanya hubungan timbal-blik antara filsafat dan pendidikan, untuk memecahkan dan memjawab persoalan-persoalan pendidikan secara filosofis.
Dan uraian mengenaifilsafat sebelumnya akan terasa lebih penting lagi karena hubungan antara filsafat dan pendiidkan tidak hanya sekedar biasa melainkan hubungan yang bersifat keharusan.
Daftar Pustaka :
Prasetya. 1997. FILSAFAT PENDIDIKAN. Bandung : CV. PUSTAKA SETIA
Post a Comment
Post a Comment